Kondisi lingkungan kita saat ini sangat tidak menentu khusunya masalah banjir, air seharusnya menjadi teman dan sahabat manusia serta seluruh mahluk hidup yang ada, manuisa tanpa air tentu akan mengalami kematian, begitu juga tanaman.tidak mungkin akan dapat berbuah dan berdaun lebat apa bila kekurangan air. Namun pada kenyataannya jumlah air yang berlebih tanpa kendali bahkan menjadi bencana. Ada anekdor mengatakan bahwa orang jakarta dan bahkan sebagian Kalimatan tengah adalah masyarakat yang kaya raya karena semua rumah punya kolam renang pribadi sampai kekamar tidur ada kolam renang. Pada kenyataanya yang terjadi adalah air yang melimpah ruah masuk kedalam rumah serta kamar tiap penduduk, apakah posisinya dibantaran sungai atau yang jauh dari bantaran sungai.
Entah karena lingkungan sudah tidak bersahat lagi dengan manusia sehingga hanya karena hujan deras tanpa henti beberapa jam saja beberapa sisi kota Jakarta bisa mejadi kolam kolam raksasa. Yang unik bahkan memprihatinkan istana negara yang merupakan lambang supermasi negara Indionesia bisa kena banjir. Sungguh suatu yang keliahatannya sepela namun sangat memalukan.
Krisi banjir ternyata bukan saja akan membuka mata kita, krisi akibat banjir bukan saya menghanyutkan harta benda namun juga membawa luka dan duka yang menusuk dalam hati.
Bagi Pejabat pemerintah krisi ini menciptakan masalah, seperti penanganan korban banjir tersebut, serta pembangunan sarana inprastrukutr pengganti yang rusak akibat banjir.
Namun sebagai mahluk yang percaya akan Tuhan yang maha esa tertu percaya bahwa dibalik musibah terdapat hikmah dari bencana tersebut. Sebenarnya dibalik musibah tersebut kesempatan bagi pejabat pemerintah untuk dapat membuktikan komitmen mereka akan kepedulian pada rakyatnya yang menderita, dan kemampuan mereka melihat serta mengatasi masalah yang ada agar tidak terulang kembali karena banjir dan bencana yang ada, pasti bisa bukan menjadi bencana apa bila pejabat yang memiliki kewenangan teknis dapat mengelola situasi itu dengan baik dan terkordinasi antar instansi.
Moga banjir bukan menjadi salah satu warisan kita untuk anak cucu kita nanti.
Entah karena lingkungan sudah tidak bersahat lagi dengan manusia sehingga hanya karena hujan deras tanpa henti beberapa jam saja beberapa sisi kota Jakarta bisa mejadi kolam kolam raksasa. Yang unik bahkan memprihatinkan istana negara yang merupakan lambang supermasi negara Indionesia bisa kena banjir. Sungguh suatu yang keliahatannya sepela namun sangat memalukan.
Krisi banjir ternyata bukan saja akan membuka mata kita, krisi akibat banjir bukan saya menghanyutkan harta benda namun juga membawa luka dan duka yang menusuk dalam hati.
Bagi Pejabat pemerintah krisi ini menciptakan masalah, seperti penanganan korban banjir tersebut, serta pembangunan sarana inprastrukutr pengganti yang rusak akibat banjir.
Namun sebagai mahluk yang percaya akan Tuhan yang maha esa tertu percaya bahwa dibalik musibah terdapat hikmah dari bencana tersebut. Sebenarnya dibalik musibah tersebut kesempatan bagi pejabat pemerintah untuk dapat membuktikan komitmen mereka akan kepedulian pada rakyatnya yang menderita, dan kemampuan mereka melihat serta mengatasi masalah yang ada agar tidak terulang kembali karena banjir dan bencana yang ada, pasti bisa bukan menjadi bencana apa bila pejabat yang memiliki kewenangan teknis dapat mengelola situasi itu dengan baik dan terkordinasi antar instansi.
Moga banjir bukan menjadi salah satu warisan kita untuk anak cucu kita nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar